Jika dikerucutkan perkembangan pemanfaatan teknologi infomatika tersebut, maka
peranan sosial media sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan baik bernegara
dan bermasyarakat. Disisi bernegara terlihat dari kemenangan obama dalam
pilpres AS dan jokowi di pilgub jabar ditandai dengan penguasaan sosmed dalam
pertarungannya. Demikian juga bagi masyarakat, tidak sedikit yang mengandalkan
sosmed sebagai sarana untuk mengenalkan/ mempromsikan produk jasa dan lainnya.
Tidak jarang psikologi masyarakat dipengaruhi oleh prilaku hubungan di sosmed.
Bahkan Presiden SBY juga memberikan perhatian agar ada aparat yang mengawasi
facebook dan twitter. (merdeka .com)
Berbicara tentang sosmed tentu tidak akan lepas dari facebook dan twitter
sebagai jawara dikelasnya. Bahkan seakan dunia internet atau dunia maya
mengerucut pada 2 sosmed ini terbukti hampir 20% masyarakat Indonesia telah
memiliki akun facebok dan 10% memiliki akun twitter. Sehingga suatu hal yang
wajar jika perkembangan isu di sosial media turut mempengaruhi keputusan
pemimpin negeri dan perkembangan suasana kehidupan berbangsa dan bernegara. Di
Indonesia sendiri perkembangan jejaring sosial cukup pesat hal ini ditandai
dengan tidak kurang 40 situs sosmed anak Indonesia yang telah berdiri. Namun hal
ini tidak dikuti kualitasnya yakni kemampuan sistem dan penggunanya yang minim.
Dan bahkan banyak juga yang sudah ditutup.
Dalam perkembangannya facebook privasi dan kebebasan sepertinya disamping sisi
positifnya yang mampu mendekatkan jarak dan waktu ternyata menyimpan potensi
yang dapat merusak nilai-nilai luhur yang dipegang sejak dulu (merdeka).
Fornografi saat ini seperti sudah menghiasi hari-hari di facebook, grup-grup
banyak berkembang kea rah pengelompok-pengelompok yang yang sifatnya etnisme. Demikian
juga dengan twitter dengan kemudahan dan simple karena hanya 160 karakter
memaksa anak bangsa lebih agresif dan to the point dalam menyampaikan ide
pemikiran. Hal ini tentu membuat anak bangsa jadi lebih kasar dan agresif
(merdeka).
Berdasarkan dasar pemikiran berdirinya ayobai.com sebagai sistus jejaring
sosial disebutkan bahwa membawa konsep baru yaitu dengan sistem pertemanan
berwawasan nusantara. Hal ini berarti seluruh pengguna ayobai.com dapat
langsung berinteraksi dengan sesame anggota yang lain walaupun belum berteman
(add friend di facebook) atau mengikuti (follow di twitter). Namun disamping
itu ayobai juga ada mengenal teras ditandai, yaitu dimana pengguna ayobai dapat
mengikuti aktifitas atau status dari teman-teman yang telah ditandainya. Dengan
demikian ayobai memiliki 2 (dua) teras yaitu Teras Nasional dan teras Teras
Ditandai.
Berdasarkan hal tersebut ayobai cukup menarik mengingat mempunyai karakteristik
perpaduan antara facebook dan twitter. Disamping itu, ayobai juga mempunyai tujuan
menggelorakan semangat ayo bangkit Indonesia dan tampilan desain warna yang
cukup unik perpanduan merah putih sebuah perpaduan warna yang sulit dipaduan di
dunia maya mengingat yang cukup menganggu pandangan. Namun dapat dikemas
sehingga lebih soft.
Mengingat hal tersebut di atas cukup di jadkan bahan essay bagaimana pengaruh
sosial media ayobai dalam Membangun Jiwa Nasionalisme Bangsa?
referensi :
Judul artikel : Pengaruh Sosial Media Ayobai dalam Membangun Jiwa Nasionalisme Bangsa
Ditulis Oleh JSF
Rating : 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Pengaruh Sosial Media Ayobai dalam Membangun Jiwa Nasionalisme Bangsa ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Ditulis Oleh JSF
Rating : 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
siip.. :jempol: semoga ayobai bisa menjadi ikon kemadirian sosmed indonesia
ReplyDeleteSudah seharusnya semua sosial media bisa mengantarkan ke arah yang lebih positif.
Deletewah sudah ada iklan nya
ReplyDeletesiip lanjutkan sosmednya
Terima kasih telah berkunjung di blog pemantau sosmed. Kami sengaja mendaftarkan akun Gmail kami ke Adsense supaya bisa berperan aktif dalam dunia nyata sebagai penambah donasi.
Delete